Hingga
awal abad ke-18, generatio spontanea adalah keyakinan umum awam maupun ilmuan
mengenai asal usul kehidupan. Mengesankannya banyak penentang evolusi di masa
kini justru menyerang ilmuan yang dipandang “masih” mempertahankan generatio
spontanea dengan anggapan bahwa ia semata kepercayaan dengan ketiadaan bukti.
Artikel ini bukan menyorot fakta pendukung atau penyangkal
generatio spontanea, namun menyorot pada miskonsepsi logika yang muncul pada
pemahaman awam mengenai asal usul kehidupan.
Sejarah
Generatio spontanea pada dasarnya menyatakan bahwa kehidupan
berasal dari benda tak hidup secara mendadak. Di masa itu, ia dilawankan dengan
heterogenesis, yaitu keyakinan bahwa kehidupan berasal dari benda hidup lainnya. Contoh
heterogenesis adalah keyakinan bahwa lebah berasal dari bunga.
Alexander Ross menulis :
“mempertanyakan ini (maksudnya generatio spontanea) adalah mempertanyakan nalar,
naluri dan pengalaman. Bila anda meragukannya, pergilah ke Mesir. Disana anda
akan menemukan ladang yang dipenuhi tikus, lahir dari lumpur Nil, yang membuat
penduduk marah.Sekalian mencium onta
Tahun 1665, Robert Hooke menerbitkan gambar pertama mikroorganisme.
Secara perlahan mulai ditunjukkan kalau, setidaknya dalam kasus semua organisme
tinggi dan tampak, pernyataan mengenai generatio spontanea adalah salah.
Fransisco Redi, Lazzaro Spallanzani dan Louis Pasteur menunjukkan bahwa
organisme tidak muncul secara tiba-tiba dalam media zat tak hidup.
Alternatif
Secara logis, generatio spontanea dapat dievaluasi dari dua
sisi : generatio dan spontanea.
Generatio
Dari sisi generatio, artinya kita mempertimbangkan asal
usulnya objeknya. Anda bisa pikirkan dari mana asal usul mahluk hidup, tapi
semuanya hanya ada tiga kemungkinan :
Benda
tak hidup (tanah, air, udara, api)
Benda
setengah hidup (sel, DNA, virus)
Benda
hidup (mahluk hidup)
Sekarang seandainya generatio spontanea salah, maka hanya
ada dua alternatif : benda setengah hidup dan benda hidup. Bila kita memikirkan
bahwa asal usul mahluk hidup berasal dari benda setengah hidup atau benda
hidup, maka pertanyaan baru muncul : dari mana asal mahluk setengah hidup dan
mahluk hidup tersebut? Dengan kata lain, kita terjebak dalam regresi tak
hingga, walau bagaimanapun ujung-ujungnya kita akan harus menerima benda tak
hidup sebagai asal usul mahluk hidup atau mahluk setengah hidup.
Adanya regresi tak hingga ini tampak membingungkan bagi
awam, tapi anda lebih mudah melihat dari betapa absurdnya pernyataan biogenesis
: mahluk hidup berasal dari mahluk hidup. Silakan coba ganti : kursi berasal
dari kursi, kayu berasal dari kayu, rambut berasal dari rambut. Walaupun betul
bahwa kursi memang berasal dari kursi, kita tetap bertanya, dari mana kursi
(yang menjadi asal kursi) berasal. Terus menerus hingga kita tidak mendapatkan
jawaban yang bukan kursi.
Dalam kasus asal usul mahluk hidup, kita juga telah punya
contoh. Benda hidup berasal dari benda hidup tidak lain adalah beranak,
bertelur, intinya reproduksi. Secara lebih luas, kita bisa mengatakan evolusi
adalah bentuk benda hidup berasal dari benda hidup.
Bukti
keruntuhan generatio spontanea
Benda hidup berasal dari benda setengah hidup juga sudah
ditunjukkan dalam evolusi sel. Sel sekarang dipandang merupakan hasil dari
komposisi berbagai organel yang sebelumnya pernah independen. Sama halnya
dengan keyakinan ilmiah bahwa virus merupakan bentuk transisi dari mahluk tak
hidup menjadi mahluk hidup.
Sekarang yang tersisa adalah darimana mahluk setengah hidup
atau mahluk hidup berasal. Jawabannya tentu bukanlah mahluk hidup atau mahluk
setengah hidup lagi, jawabannya tak terelakkan, mahluk tak hidup.
Spontanea
Dari sisi spontanea, berarti kita melihat pada sifat dari
kemunculan mahluk hidup. Dari sisi generatio spontanea, mahluk hidup muncul
secara tiba-tiba, begitu saja, dari benda tak hidup. Alternatifnya adalah
mahluk hidup muncul dari benda tak hidup secara perlahan, melewati transisi
dari benda tak hidup – benda setengah hidup – benda hidup.
Evolusi yang telah terbukti, bahkan dapat direplikasi di lab
dalam kasus tikus yang bisa bernyanyi, menunjukkan kalau mahluk hidup
berkembang secara transisi. Bila anda melihat bahwa spontan berarti dari 0
langsung ke 1, maka evolusi melihat bahwa dari 0 harus ke 0.1 kemudian
0.2, 0.3, 0.4 dst hingga ke 1.
Walau begitu, bahkan lompatan dari 0 ke 0.1 harus melepaskan
kendala 0 di situ. Ada kemunculan mendadak, walau bagaimanapun, dari 0 ke 0.01,
atau 0 ke 0.00000000001 atau berapapun kecilnya 0 harus pecah.
Tak hidup harus menjadi hidup dalam
sebuah peristiwa. Bila tidak kita terjebak dalam paradoks Zeno dimana
segala-galanya statis. Kita disini dalam bentuk mahluk hidup, dan mahluk hidup itu harus
berasal dari mahluk tak hidup. Bahkan gagasan panspermia hanya melarikan asal
usul mahluk hidup dari alien sehingga kita bisa bertanya, dari mana alien
berasal?
Usaha
menjelaskan
Kita sudah berusaha menjelaskan generatio spontanea sejak
awal manusia muncul di bumi. Selalu ada dua sisi, awam dan ilmiah. Dari sisi
awam, kita punya legenda penciptaan yang terentang dari pusat benua Eurasia
hingga pulau-pulau terpencil di Oseania. Dalam versi awam ini, kita punya
tanah, air, api, udara, sebagai asal usul mahluk hidup. Ya, bila anda mengatakan
manusia berasal dari tanah, anda bicara tentang generatio spontanea atau lebih
modern lagi, anda mencoba setara dengan abiogenesis. Para ilmuan, mengganti
nama generatio spontanea sebagai abiogenesis dan usaha penaklukan asal usul
mahluk hidup merupakan salah satu bidang biologi paling
panas dan penuh perdebatan.
Perkembangan
terbaru
Perkembangan terbaru di bidang abiogenesis telah melahirkan
banyak teori, hipotesis dan model. Penulis hanya menarik beberapa penemuan
terbaru (2011) di bidang ini sebagai bahan pengenalan bagaimana sebenarnya
generatio spontanea atau abiogenesis sekarang.
Tim peneliti yang dipimpin Sandra Pizzarello, profesor riset
dari Universitas Negeri Arizona, menemukan sejumlah besar amonia dalam asteroid
Antartika primitif. Konsentrasi tinggi amonia dapat menjadi sumber pengurang
nitrogen yang penting bagi kimia kehidupan. Semua teori asal usul kehidupan
harus menjelaskan mengenai apa penyebab berkurangnya nitrogen di masa kehidupan
muncul. Nitrogen berkurang sendiri sudah dijelaskan, karena nitrogen digunakan
untuk pembuatan asam amino dan basa nukleat. Penemuan ini menyimpulkan adanya
kemungkinan bahwa asteroid merupakan persediaan molekul untuk membentuk mahluk
hidup dari mahluk tak hidup di Bumi kita masa purba. Dengan adanya asteroid
ini, maka bahan dasar pengurang nitrogen dapat memicu evolusi molekul dan
memulai kehidupan.
Para fisikawan terapan juga turut masuk dalam kancah
pemecahan misteri abiogenesis. Tim peneliti dari Sekolah Tinggi Teknik dan Ilmu
Terapan Harvard di Princeton berhasil menunjukkan pembentukan bilik semi
permeabel dari tanah liat inorganis. Hal ini penting karena bilik semipermeabel
ini memberikan lingkungan yang cocok untuk perkembangan sel primitif karena
dapat menjadi pintu masuk selektif sekaligus lokasi katalis kimia (percepatan
reaksi). Dengan kata lain, para ilmuan Harvard menduga telah menemukan salah
satu proses penting dalam mata rantai pembentukan mahluk hidup dari benda tak
hidup. Bila proses kimia normal memerlukan waktu jutaan atau miliaran tahun
agar dapat berubah dari tak hidup menjadi hidup, mungkin di dalam bilik semi
permeabel ini, mahluk hidup dapat muncul lebih cepat.
Penelitian lain oleh Reiter et al
menunjukkan bahwa dunia dimana kehidupan pertama muncul adalah dunia RNA dan
bahwa RNA merupakan molekul kehidupan pertama. Stockbridge et al menunjukkan
bahwa kondisi panas merupakan kondisi yang lebih baik daripada kondisi dingin
untuk kemunculan molekul kehidupan pertama. Dan masih banyak lagi penemuan yang
semakin dekat pada bagaimana kehidupan pertama muncul.
Kesimpulan
Generatio spontanea bukanlah teori atau hipotesis, ia adalah
konsekuensi logis yang mau tidak mau harus diterima karena kehidupan harus
memiliki asal yang bukan kehidupan. Jika tidak, ia bukan asal sama sekali,
karena asal-usul objek tentulah harus beda dengan objeknya sendiri. Mengatakan
bahwa generatio spontanea telah gugur sama saja mengatakan saya tidak mengerti
kenapa sabun tidak berasal dari sabun, sabun berasal dari sabun, dan selamanya
akan berasal dari sabun. Tapi demikianlah keadaannya, selalu lebih banyak orang
awam daripada ilmuan, maka para ilmuan terpaksa mengganti istilah generatio
spontanea menjadi abiogenesis. Lagipula, hey, itu pendek dan sepertinya tidak
membuat lidah melintir saat menyebutnya.
No Response to "Generatio Spontanea"
Posting Komentar